Selamat Datang Anda sedang membaca Blog Aktivasi Kebahagiaan dengan Hati.Sebelum Membaca niatkan untuk beribadah ya. Selamat membaca dan Kasih tau orang terdekat anda.
Saturday, June 11, 2011

Ibuku yang membuatku pintar

0 comments
Semasa kecil meng zi tinggal didekat sebuah sekolah karena, menurut ibunya dia akan bisa tumbuh lebih baik secara mental dan pengetahuan jika ada dalam iklim belajar.
Namum, ketika meng zi masih kanak-kanak ia juga termasuk anak suka menbolos bahkan sering melarikan diri dari sekolah walau jam belajar belum usai.
jika kini orang mengenal meng zi sebagai salah seorang terpintar dan terbijak dari negeri china, maka jawabannya adalah karena ibunya yang membuatnya bisa seperti yang dikenal dewasa ini.
Suatu hari sewaktu dalam kelas, meng zi merasa bosan dan tak betah.
ditambah pada saat itu ia juga lapar, maka ia mencari jalan untuk bisa lari dari sekolah.
setelah dilihat suasananya mendukung, meng zi lari pulang kerumah.
sampai di rumah ia mencari makanan dan duduk di atas beberapa potongan kain.
sewaktu melihat meng zi sudah ada di rumah dalam keadaan kotor, apalagi belum jam pulang sekolah,
ibunya sangat marah. ” belum ada yang pulang sekolah, mengapa kamu sudah pulang? ibu sungguh tidak senang dengan kelakuanmu ini!” hardik ibunya.
Meng zi menjawab, ” sekolah sulit, saya tidak bisa belajar dan saya bukan anak pintar yang bisa cepat menangkap pelajaran dengan baik.”
Sang ibu mendengar alasan meng zi dengan cermat, tetapi tetap menunjukan sikap bahwa ia sungguh marah dan tidak setuju dengan keputusan meng zi melarikan diri dari sekolah.
Melihat sang ibu sunggu-sungguh marah, meng zi tidak berani buka mulut selain hanya menunduk dan merasa bersalah.
melihat sikap anaknya, sang ibu pun tak ingin melanjutkan kata-katanya.
ia mengambil kain sutra yang sebelumnya diduduki meng zi dan mulai memotongnya dua bagian, dipotong menjadi empat bagian, empat bagian di potong menjadi delapan bagian,
delapan bagian di potong menjadi enam belas bagian, dengan demikian seterusnya sampai tidak bisa dipotong lagi.
setiap kali melihat ibunya memotong kain menjadi lebih kecil, hati meng zi ikut teriris sebab dia tahu ibunya adalah seorang janda yang membesarkan keluarga dengan menjahit kain sutra itu.
meng zi sangat takut melihat ibunya demikian marah sampai sumber penghidupan pun dirusaknya.
Dengan menangis, meng zi menghampiri ibunya dan berkata, ” ibu, jangan marah lagi, aku tahu aku sudah bersalah dan mengecewakan ibu,
tetapi ibu jangan memotong kain sutra yang sangat berguna untuk kita itu, aku janji tidak akan bolos lagi walaupun sekolah itu membosankan!”
Ibunya mendengarkan semua ucapan meng zi sambil menatap matanya dalam-dalam.
ibunya pun berkata, ” kamu lihat potongan-potongan kain sutra ini.
benang sutra di sulam sedikit demi sedikit baru bisa jadi sepotong kain sutra ; sudah dapat sepotong disulam terus sedikit demi sedikit baru bisa menjadi kain sutra yang bagus.
setelah jadi kain sutra yang lebar, baru bisa di potong dan di jahit untuk menjadi baju yang indah dan mahal.
belajar juga begitu, hasilnya tidak bisa cepat di lihat ; belajar sedikit demi sedikit, walau susah, itu tidak menjadi alasan untuk tidak belajar.
setelah mengerti sedikit, belajar lagi dan mengerti lebih banyak lagi ; setelah mengerti, belajar lagi supaya lebih banyak lagi, demikian seterusnya.
setelah cukup waktunya kamu bisa mengetahui bahwa belajar sungguh sangat menarik dan berguna.
sekarang jika kamu suka membolos,sedikit pun kamu tidak akan mengerti apa di ajarkan kepadamu karena dalam pikiranmu bermain lebih menarik dari pada belajar.
kalau sedikit pun kamu tidak megerti, bagaimana mungkin kamu bisa mengerti bahwa belajar itu menarik dan berguna.”
meng zi mendengarkan semua nasihat ibunya sambil berlinangkan air mata.
setelah ibunya selesai menberi nasihat ia berjanji, ” ibu, saya sungguh bersalah dan menyesal.
saya berjanji untuk tidak akan membolos lagi. saya berjanji mulai sekarang akan rajin belajar dan melawan semua rasa bosan.
saya tahu bahwa saya nanti bisa pintar dan berguna untuk bangsa dan negara. ”
Itulah janji meng zi, sejak saat itu ia berubah. meng zi yang tadinya sering bolos, menjadi rajin belajar.
ia yang tadinya merasa bosan belajar, berubah menjadi tertarik untuk belajar.
dan, sesuai kenyakinan akan perkataan ibunya, meng zi kemudian berubah menjadi orang yang berguna bagi masyarakat dan bangsanya.
bahkan, karyanya yang sudah berumur lebih dari dua ribu tahun terus di pelajari sampai sekarang dan berguna bagi orang yang membacanya.
kepandaiaan meng zi oleh orang di negeri china di sejajarkan dengan kong zi ( kong hu cu ).
orang di negeri china menyebutkan mereka berdua secara serempak dengan sebutan ” kong-meng “.
jika meng zi di tanya, ” siapakah orang berpengaruh yang membuat anda sepintar ini?”,
maka tampa ragu meng zi akan menjawab, ” ibuku yang membuatku pintar!”
mutiara hikmat :
orang pasti bisa berubah.
seperti kata pepatah, dimana ada kemauan disitu ada jalan.
namum, untuk berubah terkadang di perlukan suntikan motivasi yang tepat.
orang bijak selalu ingin berubah semakin baik, orang bijak selalu memikirkan kata-kata yang tepat untuk orang memerlukannya.
terkadang kata-kata motivasi tidaklah cukup karena cara mendidik juga memegang pengaruh bagi perubahan mental dan karakter seseorang.
bergaul dengan orang yang kerjanya suka mengeluh dan mengkritik, akan menghancurkan kita.
karena itu, lebih baik bergaul dengan orang yang tahu memberikan masukan yang berharga buat kita.
#gambar1 { position:fixed; _position:absolute; top:0px; right:0px; clip:inherit; z-index:+1000;} ]]>