Selamat Datang Anda sedang membaca Blog Aktivasi Kebahagiaan dengan Hati.Sebelum Membaca niatkan untuk beribadah ya. Selamat membaca dan Kasih tau orang terdekat anda.
Friday, May 6, 2011

Berani Mempertaruhkan Hidup Dan Berani Mencoba

0 comments

 Sahabat ada suatu hal yang yang mengingatkan saya akan kekuatan Alloh dan keyakinan kita kepada sang pencipta, ketika semua keterbatasan yang kita miliki, ketika semua ang tidak mungkin jadi mungkin, ketika yang musahil jadi nyata. ketika nalar kita tidak bisa menembus itu maka hanya kekuasaan Allohlah yang bisa membuktikanya.

Pada dasarnya kita harus percaya pada kekuasaan sang pencipta dan berani mencoba, saya telah download video Motivasi dari seorang motivator terkenal "Andrie Wongso" dan bliau Berkata "Jangan takut ggal sebelum mencoba, jangan takut jatuh sebelum melangkah" ya sekiranya begitulah yang bliau ucapkan.

saya punya suatu kisah tentang yang bekaitan dengan saya singgung di atas. coba deh sahabat semua baca dulu, barangkali sahabat pernah atau sedang mengalami hal demikian mudah-mudahan sahabat semua bisa mengambil hikmah dari kisah berikut. Selamat Membaca:



Seorang pesenam dari Jepang mengalami retak pada tumitnya sehari sebelum pertandingan Olimpiade yang akan diikutinya. Dokter mengatakan bahwa ia akan cacat seumur hidup jika memaksakan untuk bertanding. Sang pesenam sangat sedih mendengarnya, tapi dengan tekat bulat, ia tetap maju berlomba di final keesokan hari. Ia menyakini diri bahwa ia dapat meraih medali emas yang diimpikannya. “Kalau nanti saya harus cacat seumur hidup setelah mendapatkan medali emas besok, tentu saya tak akan menyesal.”

Keesokan harinya berangkatlah ia ke tempat final senam Olimpiade. Tibalah saat bagi ia untuk mempersembahkan loncatan yang gemulai di papan senam dengan tumit yang cedera. Dan ternyata… ia berhasil merebut hati para juri dengan mendapatkan nilai tertinggi! Ia mendapatkan medali emas impiannya, tak diingatnya sama sekali luka di tumitnya. Hari itu adalah hari bersejarah yang paling membahagiakan.

Datang kembali ke dokter keesokan hari untuk memeriksa apakah ada perubahan pada tumitnya, dokter tercengang karena keadaannya malah membaik. Ia bebas dari vonis cacat seumur hidup.

Teman, sering situasi hidup membelenggu kita. Ketika mengalami sakit atau cidera, seakan-akan hidup sudah berakhir, membuat kita putus aja, merasa tak ada harapan untuk hidup dan tak punya kesempatan melakukan apapun lagi.

Namun di kisah pesenam tadi, kita belajar untuk mengambil resiko atas apa yang kita yakini terbaik. Jangan terpaku dan berkubang pada kesedihan, malah gunakan saat itu untuk menjadi acuan dan batu loncatan bagi kita. Selalu ada kesempatan untuk maju dan berkembang, karena menyerah pada keadaan hanya akan membuat kita semakin menderita.

Kita harus berani mengambil keputusan dalam hidup ini, tentunya keberanian itu harus dilandasi dengan keunggulan dan potensi diri. Jangan sampai nekat tanpa modal. Karena orang yang tidak punya keberanian adalah orang-orang yang sulit untuk maju. Bagaimana kita bisa berjalan jika kita tidak mencoba belajar jalan?

Karena itu, orang beriman adalah orang yang berani mempertaruhkan hidupnya. Orang yang mengandalkan Allah dalam menghadapi resiko yang akan terjadi dalam hidupnya. Orang beriman yang meratapi nasib bukanlah orang yang sungguh-sungguh beriman pada Allah. Masih ada kekuatan besar yang akan menolong kita, yaitu kekuatan Allah sendiri.

Mari kita bangun!


#gambar1 { position:fixed; _position:absolute; top:0px; right:0px; clip:inherit; z-index:+1000;} ]]>