Selamat Datang Anda sedang membaca Blog Aktivasi Kebahagiaan dengan Hati.Sebelum Membaca niatkan untuk beribadah ya. Selamat membaca dan Kasih tau orang terdekat anda.
Monday, May 9, 2011

Nasib baik Berasal dari kebajikan, bukan keberuntungan

0 comments
 sahabat pasti pernah merasakan suatu kesenagan yang sebelumnya tak disangka2 maka kita bilang itu kebetula atau emang nasib kita aja lang lagi hokoi atau nasib kita ja yang lagi beruntung, tapi disadari atau kita itu adalah buah dari kebajikan kita yang belum terbayar oleh Alloh. ketika kita berbuat suatu kebajikan dan Alloh secara kontan membayrny berkali lipat kita sangat senagsekali dan kita bersyukur banget, tapi jika sebaliknya Alloh tidk mengganjar perbuatan kita kita sangat kesal dan BT gila. padahal disadari atau tidak Alloh sedang menguji kita sejauh mana kita bersabar. dan buah dari kesabaran itu akan datang pada saat kita butuh semua itu.
sahabat ingatlah Alloh bukan manusia yang harus selalu masuk ke logika kita. nalar kita ga mampu sampai ke sana. karena Alloh memberikan apa yang kita butuhkan bukan yang kita mau. ada suatu kisah tentang itu semua. percaya atau tidak itu bagus banget. silahkan sahabat baca dan renungkanlah, semoga sahabat semua jadi orang yang bijaksana dan LUARBIASA.

Selama masa dinasti Ming, ada seorang pria bernama Zhang Weiyan dari provinsi Jiangsu. Dia adalah seorang penulis yang terampil dan cukup terkenal. Pada tahun Jiawu, Dia mengikuti ujian di pengadilan tapi gagal. Sambil berdiri ditempat pengumuman dia memaki-maki para hakim yang mengeluarkan hasil ujian itu, merasa para hakim tidak bisa mengenali mereka yang memiliki bakat.
Bersamaan saat itu, ada seorang Pendeta Tao lewat dan mendengarnya. Sambil tersenyum Dia berkata, “ Saya bisa memastikan bahwa tulisan Anda sangatlah buruk,”  Mendengar itu, Zhang kemudian melampiaskan kemarahannya pada Pendeta Tao. 
“ Mengapa menertawakan tulisanku, Anda belum membacanya bagaimana bisa tahu kalau itu buruk? “ Pendeta Tao Menjawab, “ Kunci untuk menulis adalah hati harus tenang dan terus menjaganya untuk tetap tenang. Sekarang Anda memaki-maki Hakim dan sangat marah, bagaimana bisa menghasikan karya yang baik? “ Zhang sangat terkejut dan menyadari kesalahanya, akhirnya dia meminta bantuan kepada Pendeta Tao itu.                                                                                                                                        
“Tulisan tentu harus baik, tapi jika ditakdirkan untuk gagal, keterampilan sebaik apapun tidak akan membantu Anda, Jalan terbaik adalah mengubah sikap dan perilaku,” jelas Pendeta Tao.
Zhang bertanya, “ Bagaimana cara untuk mengubahnya? ” Pendeta Tao menjawab, “ Jika mengikuti ajaran Sang Pencipta dan melakukan perbuatan baik, apa yang tidak bisa Anda dapatkan?
Zhang sambil mendesah berkata, “Saya hanya seorang sarjana miskin. Dimana bisa menemukan cukup uang untuk melakukan perbuatan baik? “
Pendeta Tao menjawab, “Jadilah orang yang penuh belas kasih dan mengultivasi sifat baik,  Hal yang paling penting adalah hati. Setiap saat menanamkan kebaikan dalam hati. Rendah hati dan selalu siap membantu orang lain dengan hati yang benar-benar tulus. Ikuti ajaran Tuhan, orang tidak perlu uang untuk melakukan perbuatan baik. Mengapa tidak sebaiknya intropeksi diri daripada memaki hakim tersebut.” Zhang Weiyan mengerti, sambil mengucapkan terima kasih lalu dia pergi.
Sejak saat itu Zhang Weiyan sangat baik pada semua orang dan ketat mematut dirinya. Berkultivasi kebaikan dan menjadi orang yang bermoral tinggi. Dia mendirikan sekolah, menghimbau penduduk untuk bersekolah. Mengajar tiap orang tidak melakukan perbuatan menyimpang dan melakukan perbuatan baik tak peduli betapa kecil situasinya. Dia sangat dipuji oleh penduduk.
Tiga tahun berlalu, suatu hari Zhang Weiyan bermimpi memasuki sebuah rumah besar. Ada sebuah buku,  di dalam buku tersebut ada daftar nama dan halaman kosong. Dia bertanya pada orang didekatnya mengenai buku tersebut. Orang itu menjawab,” Dalam buku ini ada daftar nama-nama yang diterima pada musim gugur ini. Jika nama muncul dan orang tersebut  tidak melakukan kesalahan, namanya akan tetap disimpan. Halaman kosong adalah mereka yang terhapus namanya karena mereka telah melakukan kesalahan. Nama Anda telah tersimpan di buku ini karena tiga tahun terakhir ini Anda baik terhadap semua orang.”
Tahun itu Zhang Weiyan lulus ujian pengadilan. Dia tetap rendah hati, membantu orang yang membutuhkan dan terus mengultivasi hati dengan prinsip-prinsip langit.
sumber : erabaru

#gambar1 { position:fixed; _position:absolute; top:0px; right:0px; clip:inherit; z-index:+1000;} ]]>